Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional tahun 2024, seluruh elemen di Pondok Pesantren Multidimensi Al-Fakhriyah melaksanakan kegiatan dzikir dan doa bersama. Acara yang khidmat ini dipimpin langsung oleh Ketua Yayasan, K.H. Taufiqurrahman, Lc. M.Si., dan diikuti oleh para santri, pembina, serta seluruh keluarga besar pondok pesantren. Kegiatan ini diadakan dengan tujuan tidak hanya sebagai peringatan hari penting bagi santri, tetapi juga untuk memupuk rasa cinta terhadap agama dan negara.

K.H. Taufiqurrahman mengawali kegiatan dengan memberikan arahan serta mengingatkan pentingnya makna Hari Santri. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa Hari Santri adalah momentum untuk mengenang jasa para ulama yang telah berperan besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Menurutnya, dzikir dan doa yang dilakukan secara bersama-sama ini menjadi salah satu cara para santri dan seluruh elemen pesantren untuk mengingat dan menghormati perjuangan para ulama terdahulu.

Rangkaian Dzikir dan Pembacaan Surah Yasin

Sebagai inti acara, seluruh peserta secara berjamaah melantunkan Surah Yasin, diikuti dengan dzikir dan doa bersama. Kegiatan ini tidak hanya mendekatkan para santri kepada Allah SWT tetapi juga mengajak mereka untuk mendoakan para ulama dan tokoh agama yang telah berjuang bagi kemerdekaan Indonesia. Pembacaan Surah Yasin dan rangkaian dzikir berlangsung khidmat, diiringi oleh suasana yang penuh kedamaian dan semangat persatuan.

Ketua Yayasan menekankan bahwa mendoakan para pahlawan dan ulama yang berjasa bagi negara adalah wujud bakti dan rasa syukur yang mendalam. Hal ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi para santri untuk selalu mengenang jasa para pahlawan dan meneruskan semangat mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Makna Hari Santri bagi Pondok Pesantren Multidimensi Al-Fakhriyah

Kegiatan dzikir dan doa bersama ini memiliki makna yang mendalam bagi seluruh elemen di Pondok Pesantren Multidimensi Al-Fakhriyah. Bagi para santri, ini adalah kesempatan untuk memperkuat iman sekaligus menumbuhkan rasa cinta tanah air. Ketua Yayasan K.H. Taufiqurrahman menyampaikan harapannya agar peringatan ini dapat menanamkan semangat juang para ulama dalam diri para santri. Mereka diharapkan menjadi generasi penerus yang berakhlak mulia, berilmu, dan memiliki kepedulian terhadap agama serta bangsa.

Lebih dari sekadar seremonial, Hari Santri juga menjadi momen introspeksi bagi pesantren untuk terus meningkatkan perannya sebagai pusat pendidikan agama yang juga mengajarkan cinta tanah air. Kegiatan ini menunjukkan bahwa pondok pesantren bukan hanya tempat belajar agama, tetapi juga lembaga yang menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan kebersamaan.

Dengan terselenggaranya kegiatan dzikir dan doa bersama ini, Pondok Pesantren Multidimensi Al-Fakhriyah berharap dapat terus berperan dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan keagamaan di tengah masyarakat. Seluruh peserta mengakhiri kegiatan dengan hati yang damai, berdoa agar pondok pesantren ini senantiasa diberkahi serta menjadi sumber inspirasi bagi lahirnya generasi santri yang memiliki keteguhan iman dan kecintaan terhadap tanah air.

Meneladani Spirit Perjuangan Para Ulama

Dalam peringatan Hari Santri ini, Pondok Pesantren Multidimensi Al-Fakhriyah juga berpesan kepada para santri agar meneladani semangat perjuangan para ulama. Dengan senantiasa berpegang pada nilai-nilai Islam dan keilmuan, para santri diharapkan menjadi individu yang dapat membawa perubahan positif bagi bangsa.

Dengan menghidupkan kembali semangat juang dan ketulusan para ulama dalam berjuang demi kemerdekaan, peringatan Hari Santri di Pondok Pesantren Multidimensi Al-Fakhriyah tahun 2024 ini menjadi lebih dari sekadar peringatan, tetapi juga momentum untuk memupuk rasa cinta dan semangat berkorban demi agama dan bangsa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.